## Banjir Bandang Landa Bali: Lebih dari 120 Titik Terendam, Denpasar Terparah dengan 81 Lokasi Terdampak
Provinsi Bali dilanda bencana banjir bandang yang meluas dan mengakibatkan kerusakan signifikan. Berdasarkan data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat lebih dari 120 titik lokasi terendam banjir di tujuh kabupaten/kota di Pulau Dewata. Bencana ini menimbulkan kerugian besar, baik materiil maupun non-materiil, dan menyoroti urgensi peningkatan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.
Data yang dirilis oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menunjukkan bahwa Kota Denpasar menjadi wilayah terparah dengan 81 titik lokasi terdampak banjir. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan daerah lain. Kabupaten Gianyar menyusul dengan 14 titik banjir, disusul Kabupaten Badung (12 titik), Kabupaten Tabanan (8 titik), serta Kabupaten Karangasem dan Jembrana masing-masing dengan 4 titik. Hanya Kabupaten Klungkung yang terdampak lebih ringan, dengan banjir yang hanya melanda wilayah Kecamatan Dawan.
Bencana banjir ini juga memicu tanah longsor di beberapa wilayah. BNPB mencatat setidaknya 12 titik longsor di Kabupaten Karangasem, 5 titik di Kabupaten Gianyar, dan 1 titik di Kabupaten Badung. Kondisi ini semakin memperparah dampak bencana dan menyulitkan upaya penyelamatan dan evakuasi korban.
Sampai saat ini, BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali terus bekerja keras melakukan penanganan darurat. Upaya penyelamatan dan evakuasi korban terus dilakukan, dengan bantuan dari berbagai pihak dan elemen masyarakat. Pihak berwenang berkomitmen untuk memastikan keselamatan warga dan memberikan bantuan yang dibutuhkan.
**Korban Jiwa dan Pencarian:**
Hingga Kamis, 11 September 2025 pukul 11.00 WIB, bencana ini telah menelan korban jiwa sebanyak 14 orang. Rinciannya adalah 8 jiwa di Kota Denpasar, 2 jiwa di Kabupaten Jembrana, 3 jiwa di Kabupaten Gianyar, dan 1 jiwa di Kabupaten Badung. Selain itu, masih terdapat 2 orang yang hingga saat ini masih dalam pencarian dan upaya pencarian terus dilakukan dengan mengerahkan tim SAR gabungan.
**Bencana sebagai Cermin Krisis Iklim:**
Banjir bandang di Bali menjadi pengingat penting akan dampak perubahan iklim yang semakin nyata. Intensitas dan frekuensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor cenderung meningkat, menuntut kesiapsiagaan yang lebih baik dari semua pihak. Kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia untuk meningkatkan infrastruktur, sistem peringatan dini, dan manajemen bencana yang lebih komprehensif. Upaya mitigasi bencana dan adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi sangat krusial untuk mengurangi risiko dan meminimalisir dampak buruk di masa mendatang.
Kata kunci: Banjir Bali, BNPB, Bencana Alam, Tanah Longsor, Denpasar, Gianyar, Badung, Tabanan, Karangasem, Jembrana, Klungkung, Korban Jiwa, Pencarian, Perubahan Iklim, Mitigasi Bencana, BPBD
**Disclaimer:** Artikel ini ditulis berdasarkan informasi yang tersedia pada saat penulisan. Data dan informasi dapat berubah sewaktu-waktu.